Kapan menggunakan Azure Functions

Selesai

Karena Azure Functions menggunakan arsitektur berbasis peristiwa, terdapat banyak kasus menarik di mana arsitektur seperti itu dapat diterapkan. Berikut ini adalah daftar skenario yang tidak lengkap yang cocok untuk hal tersebut:

  • Pengingat dan notifikasi. Azure Functions memiliki pemicu yang dapat diinstruksikan untuk berjalan pada interval tertentu, sehingga langsung diteruskan untuk menerapkan skenario demikian. Anda mungkin memiliki skenario di mana mendapatkan pemberitahuan bisa menjadi penting bagi bisnis.

  • Tugas terjadwal. Tugas yang dapat menggunakan pemicu berbasis pada waktu yang sama. Dalam hal ini, mungkin terdapat pekerjaan yang perlu dilakukan selama interval tertentu, misalnya, pembersihan data atau mencari potongan data.

  • API Eksperimental. Jika Anda menggunakan paket Konsumsi, dengan Azure Functions, Anda dapat melakukan jutaan panggilan dan membayar sangat sedikit. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa semua jenis penyimpanan akan dikenakan biaya.

    Contohnya menulis ke database dengan fungsi. Rencana ini sangat ideal untuk digunakan dalam membuat prototipe atau Start-up. Dalam kasus terakhir, jika Anda memiliki begitu banyak panggilan ke fungsi Anda, yang kemungkinan besar berarti Anda memiliki pelanggan yang membayar. Oleh karena itu, Azure Functions menskalakan sesuai bisnis Anda. Seiring pertumbuhan bisnis Anda, Anda mungkin juga dapat mempertimbangkan paket hosting lainnya.

  • Alur bisnis yang tidak teratur namun penting. Mendapatkan pelanggan baru dan melakukan onboarding terhadapnya adalah contoh di mana kode Anda dapat dijalankan. Alur demikian kemungkinan terdiri dari operasi seperti berinteraksi dengan penyimpanan data, mengirim email, dan banyak lagi.

  • Berbasis antrean. Anda mungkin memiliki aplikasi penjualan tiket serta permintaan perlu diproses dengan cara mengantre.

  • Memproses data secara real time. Jika dikombinasikan dengan Azure SignalR, Azure Functions bisa dibuat untuk memproses data sesuai permintaan.

  • Menganalisis aliran IoT. Anda bisa mengumpulkan dan memproses data dari perangkat IoT.

  • Memproses unggahan file. Menjalankan kode saat file diunggah atau diubah dalam penyimpanan blob.

  • Alur kerja tanpa server. Serangkaian fungsi dapat disatukan, dan Anda dapat memperkenalkan status yang memungkinkan untuk merancang alur kerja yang berjalan lama yang kompleks melalui Durable Functions. Pilihan lain untuk alur kerja adalah aplikasi Logika yang dapat memantau peristiwa eksternal, melakukan logika percabangan, dan menjalankan fungsi sebagai hasilnya.

Terdapat banyak skenario lain di mana Azure Functions dapat digunakan. Hal di atas berfungsi sebagai inspirasi bagaimana Anda dapat berinovasi di cloud saat menerapkan penalaran dan arsitektur berbasis peristiwa.

Uji pengetahuan Anda

1.

Kapan harus menggunakan Azure Functions?